Liputan6.com, Beijing: Makan coklat dapat menurunkan tingkat kolesterol Tetapi itu hanya berlaku pada sedikit dan hanya pada sebagian orang, demikian hasil satu analisis atas delapan studi.
Dr Rutai Hui dari "Chinese Academy of Medical Sciences" dan "Peking Union Medical College" di Beijing, China, bersama rekannya mendapati coklat hanya membantu orang yang memiliki faktor resiko bagi sakit jantung dan hanya ketika dikonsumsi dalam jumlah yang tak berlebihan.
Makan coklat dalam jumlah sedang mungkin "akan menjadi pendekatan pola makan yang bermanfaat" dalam pencegahan kolesterol tinggi pada beberapa kelompok orang tertentu, demikian kesimpulan para peneliti tersebut di dalam American Jounal of Clinical Nutrition.
Analisis itu dilakukan setelah beberapa studi menyatakan coklat mungkin baik bagi kesehatan manusia. Satu studi yang disiarkan pada Maret memperlihatkan bahwa di kalangan 19.300 orang, mereka yang makan paling banyak coklat memiliki tekanan darah yang lebih rendah dan menghadapi kemungkinan lebih kecil untuk menderita stroke atau serangan jantung selama 10 tahun ke depan.
Namun, seperti analisis baru itu, para peneliti tersebut mengeluarkan peringatan; perbedaan dalam konsumsi coklat antara kelompok yang mengkonsumsi coklat paling banyak dan paling sedikit adalah sekitar enam gram, atau sekitar sepertujuh dari batangan coklat susu Hershey.
Hui dan rekannya mencari catatan medis untuk menemukan studi yang mengkaji bagaimana coklat mempengaruhi lemak darah, atau lipid, dan menemukan delapan percobaan yang melibatkan 215 orang.
Ketika semua studi dianalisis secara bersama, para peneliti tersebut mendapati bahwa makan coklat mengurangi tingkat LDL, atau kolesterol "jahat" sampai lima miligram/dL dan mengurangi total kolesterol dalam jumlah yang sama. Namun coklat tak memiliki dampak pada kolesterol di dalam tiga studi kualitas paling tinggi. Analisis lebih jauh memperlihatkan hanya orang yang makan sedikit coklat --yang berisi 260 miligram polyphenols, atau lebih sedikitnya lagi-- mengalami dampak yang menurunkan kolesterol. Orang yang mengkonsumsi lebih banyak coklat tak memperlihatkan dampak tersebut.
Polyphenols adalah zat anti-oksidan yang terdapat pada buah, sayur-mayur, coklat dan anggur putih. Satu batang coklat susu seberat 1,25 ons berisi sebanyak 300 miligram polyphenols. Para peneliti itu juga mendapati bahwa orang yang sehat tak memperoleh dampak yang menurunkan kolesterol dari coklat, tapi orang dengan faktor resiko sakit jantung, seperti diabetes, menyaksikan tingkat kolesterol LDL mereka dan seluruh kolesterol turun sampai delapan miligram/masing-masin dL. "Penelitian masa depan mesti dipusatkan pada percobaan lebih aktif secara acak dan berkualitas lebih tinggi dengan tindak lanjut lebih lama guna menyelesaikan ketidak-pastian sehubungan dengan keefektifan klinis, kata Hui dan timnya. "Lalu kita benar-benar dapat makan coklat tanpa rasa bersalah," kata Hui dan timnya sebagaimana dilaporkan oleh Reuters Life. (Ant/Reutr)
Dr Rutai Hui dari "Chinese Academy of Medical Sciences" dan "Peking Union Medical College" di Beijing, China, bersama rekannya mendapati coklat hanya membantu orang yang memiliki faktor resiko bagi sakit jantung dan hanya ketika dikonsumsi dalam jumlah yang tak berlebihan.
Makan coklat dalam jumlah sedang mungkin "akan menjadi pendekatan pola makan yang bermanfaat" dalam pencegahan kolesterol tinggi pada beberapa kelompok orang tertentu, demikian kesimpulan para peneliti tersebut di dalam American Jounal of Clinical Nutrition.
Analisis itu dilakukan setelah beberapa studi menyatakan coklat mungkin baik bagi kesehatan manusia. Satu studi yang disiarkan pada Maret memperlihatkan bahwa di kalangan 19.300 orang, mereka yang makan paling banyak coklat memiliki tekanan darah yang lebih rendah dan menghadapi kemungkinan lebih kecil untuk menderita stroke atau serangan jantung selama 10 tahun ke depan.
Namun, seperti analisis baru itu, para peneliti tersebut mengeluarkan peringatan; perbedaan dalam konsumsi coklat antara kelompok yang mengkonsumsi coklat paling banyak dan paling sedikit adalah sekitar enam gram, atau sekitar sepertujuh dari batangan coklat susu Hershey.
Hui dan rekannya mencari catatan medis untuk menemukan studi yang mengkaji bagaimana coklat mempengaruhi lemak darah, atau lipid, dan menemukan delapan percobaan yang melibatkan 215 orang.
Ketika semua studi dianalisis secara bersama, para peneliti tersebut mendapati bahwa makan coklat mengurangi tingkat LDL, atau kolesterol "jahat" sampai lima miligram/dL dan mengurangi total kolesterol dalam jumlah yang sama. Namun coklat tak memiliki dampak pada kolesterol di dalam tiga studi kualitas paling tinggi. Analisis lebih jauh memperlihatkan hanya orang yang makan sedikit coklat --yang berisi 260 miligram polyphenols, atau lebih sedikitnya lagi-- mengalami dampak yang menurunkan kolesterol. Orang yang mengkonsumsi lebih banyak coklat tak memperlihatkan dampak tersebut.
Polyphenols adalah zat anti-oksidan yang terdapat pada buah, sayur-mayur, coklat dan anggur putih. Satu batang coklat susu seberat 1,25 ons berisi sebanyak 300 miligram polyphenols. Para peneliti itu juga mendapati bahwa orang yang sehat tak memperoleh dampak yang menurunkan kolesterol dari coklat, tapi orang dengan faktor resiko sakit jantung, seperti diabetes, menyaksikan tingkat kolesterol LDL mereka dan seluruh kolesterol turun sampai delapan miligram/masing-masin dL. "Penelitian masa depan mesti dipusatkan pada percobaan lebih aktif secara acak dan berkualitas lebih tinggi dengan tindak lanjut lebih lama guna menyelesaikan ketidak-pastian sehubungan dengan keefektifan klinis, kata Hui dan timnya. "Lalu kita benar-benar dapat makan coklat tanpa rasa bersalah," kata Hui dan timnya sebagaimana dilaporkan oleh Reuters Life. (Ant/Reutr)
No comments:
Post a Comment